Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI — Di balik dinding anyaman bambu sebuah rumah sederhana di Kampung Cikawung, Desa Babakan Panjang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, tersimpan kisah pilu seorang perempuan bernama Nurjanah (43). Selama 15 tahun, ia hidup terisolasi di ruang sempit berukuran 2×2 meter tanpa kasur, kamar mandi, atau akses sosial.
Kisah tragis ini terungkap setelah Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Nagrak melakukan kunjungan pada Selasa (26/8). Menurut sang kakak, Halimah (56), kondisi mental Nurjanah memburuk setelah kembali dari Blitar, tempat ia sempat menikah dan memiliki seorang anak.
“Kadang normal, kadang sakit. Pernah kabur dua kali karena ingin kerja sendiri,” ujar Halimah. Karena kekhawatiran akan keselamatan dan keterbatasan pengetahuan keluarga, Nurjanah akhirnya dikurung demi alasan keamanan.
Selama bertahun-tahun, kamar bambu itu menjadi satu-satunya dunia bagi Nurjanah—tempat ia tidur, makan, dan buang hajat. Ironisnya, rumah tersebut hanya berjarak satu kilometer dari kantor desa, namun jauh dari jangkauan perhatian sosial.
Kepala Desa Babakan Panjang, Saepuloh, membenarkan kondisi tersebut. “Kami langsung koordinasi dengan Dinas Sosial, tapi sempat terkendala karena identitasnya belum lengkap,” katanya.
The post 15 Tahun Terkurung di Kamar Bambu: Nurjanah Akhirnya Dievakuasi appeared first on Radar Sukabumi.