Sumber: Radar Sukabumi
BANDUNG — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali melontarkan kritik tajam kepada Bupati Sukabumi, Asep Jafar, menyusul lambannya respons terhadap berbagai persoalan krusial di daerah. Terbaru, Dedi mengaku kesulitan menghubungi Asep terkait rencana pembangunan jembatan gantung di Kampung Tanjung, Desa Tanjung, Sukabumi, yang rusak akibat banjir bandang sejak akhir 2024.
“Saya pengen mulai bangun hari Senin, tapi ini harus pakai dana darurat. Syaratnya, bupati harus kirim surat tanggap darurat. Tapi WhatsApp-nya cuma checklist terus,” ujar Dedi di Bandung, Selasa (26/8/2025).
Jembatan sepanjang 50 meter itu merupakan akses vital bagi warga dan pelajar. Tanpa jembatan, mereka terpaksa menyeberangi sungai dengan risiko keselamatan tinggi. Dedi menyebut, Pemprov Jabar siap menggelontorkan dana darurat senilai Rp3 miliar untuk membangun kembali jembatan tersebut.
Namun, pencairan dana darurat terganjal karena belum ada surat resmi dari Bupati Sukabumi. “Sukabumi ini paling banyak problemnya, tapi bupatinya sulit dihubungi,” keluh Dedi.
Sebelumnya, Dedi juga menegur keras Asep Jafar atas kasus meninggalnya balita bernama Raya yang ditemukan dalam kondisi tubuh dipenuhi cacing. Pemprov bahkan sempat menahan bantuan desa untuk Sukabumi sebagai bentuk evaluasi atas lemahnya penanganan.
Dedi menegaskan, pihaknya akan tetap menurunkan tim teknis ke Kampung Tanjung untuk menghitung kebutuhan pembangunan. Ia berharap penanganan infrastruktur di Sukabumi bisa segera dilakukan, mengingat dampaknya langsung dirasakan masyarakat.(*)
The post Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi Geram Saat Bupati Sukabumi Sulit Dihubungi, Pembangunan Terhambat! appeared first on Radar Sukabumi.