Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI — Potret buram dunia pendidikan kembali tersaji di pelosok Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 38 siswa kelas V SDN Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, terpaksa belajar di lantai musala sekolah akibat dua ruang kelas ambruk sejak 2023 dan belum kunjung diperbaiki.
Musala yang seharusnya digunakan untuk beribadah kini berubah fungsi menjadi ruang belajar darurat. Anak-anak belajar sambil tengkurap di lantai, berjejal dengan buku pelajaran, di bawah atap rendah yang membuat ruangan terasa pengap.
“Rangka kayu lapuk, atap roboh, genteng berserakan di lantai—semua jadi saksi betapa lama kami menanti perhatian pemerintah,” ujar Kepala SDN Cipaku, Saleh.
Bangunan sekolah yang berdiri sejak 2015 itu kini hanya menyisakan dinding kusam dengan cat mengelupas. Saleh menyebutkan, sejak dua ruang kelas ambruk, kegiatan belajar dialihkan ke musala dan perpustakaan. Dengan jumlah siswa mencapai lebih dari 400 orang, pihak sekolah kewalahan membagi ruang belajar.
“Kami sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan. Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi,” harapnya.
Kondisi ini semakin memilukan ketika suara hati siswa terungkap. Anisa Zahra, siswi kelas V, menyampaikan harapannya agar bisa kembali belajar di ruang kelas yang layak.
The post Miris! Dua Tahun Ruang Kelas Ambruk, 38 Siswa SDN Cipaku Belajar Tengkurap di Musala appeared first on Radar Sukabumi.