Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI — Langit masih gelap ketika hujan mulai membasahi Kecamatan Cibitung. Namun semangat para petugas dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak surut. Puluhan boks makanan bergizi disiapkan untuk dua sekolah terpencil: SDN Ciloma dan SMPN 4 Cibitung.
Medan darat yang sulit ditempuh membuat mereka memilih jalur air. Dengan perahu motor kecil, mereka menaklukkan derasnya arus Sungai Cikaso, membawa harapan dalam kotak makanan bergizi. Bukan sekadar nasi dan lauk, tapi bukti bahwa negara hadir sampai ke pelosok.
“Kalau lewat darat bisa lebih lama dan sangat berisiko saat hujan. Lewat sungai, memang bukan tanpa tantangan, tapi lebih aman dan cepat,” ujar Neisy Anggraini, Kepala SPPG Cibitung.
Dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), SPPG menargetkan 3.819 penerima manfaat di 23 sekolah. Namun dua sekolah ini menuntut pengorbanan ekstra. Jarak bukan sekadar angka—melainkan tantangan yang menuntut keberanian dan tekad.
Program MBG menjadi bagian dari upaya pemerintah menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Meski hujan dan jalan rusak, kami akan tetap datang. Masa depan dimulai dari makanan bergizi yang sampai ke tangan anak-anak,” tegas Neisy.
Sehabudin, guru di SDN Ciloma, menambahkan bahwa mayoritas murid berasal dari keluarga tidak mampu. Program ini memberi mereka harapan baru.
The post Menembus Deras Sungai Demi Gizi Anak Negeri appeared first on Radar Sukabumi.