Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI — Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah, SDN Tegalega di Kampung Tegalega, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, justru menghadapi krisis ruang belajar yang memprihatinkan. Satu ruang kelas dibiarkan tanpa atap selama bertahun-tahun, bahkan sebagian bangunan telah roboh.
Kondisi tersebut tidak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga mengancam keselamatan siswa. Ironisnya, ruang kelas 5 sengaja dirobohkan oleh warga dan orang tua murid karena khawatir bangunan lapuk itu akan menimpa anak-anak.
“Tahun-tahun sebelumnya belum dirobohkan, tapi karena khawatir, akhirnya masyarakat dan wali murid mengambil inisiatif untuk merobohkan atapnya,” ujar Jumei Dwi Susilo, guru SDN Tegalega, Jumat (12/9).
Ancaman serupa juga menghantui ruang kelas 4. Genteng yang berjatuhan, rangka kayu yang patah, dan lubang besar di atap membuat ruangan itu rawan ambruk, terutama saat musim hujan.
“Kalau hujan deras, air masuk dari bocoran atap dan lantai tergenang. Kami pernah pulangkan anak-anak lebih awal karena takut atap roboh,” tambah Jumei.
The post Penampakan SDN Tegalega Krisis Ruang Belajar: Satu Kelas Tanpa Atap appeared first on Radar Sukabumi.