Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI – Persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah besar di banyak desa. Kebiasaan membakar sampah sembarangan yang menghasilkan asap tebal kerap dianggap solusi praktis. Padahal menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan maupun lingkungan.
Nah, kondisi inilah yang mendorong mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk menghadirkan terobosan sederhana, namun bermanfaat di Desa Margaluyu, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Ketua KKN Kelompok 15, Feri Irawan kepada Radar Sukabumi menjelaskan, bahwa program mereka fokus pada edukasi pengelolaan sampah melalui dua langkah utama, yakni pembuatan plang edukasi sampah dan inovasi tempat pembakaran sampah minim asap.
“Selama ini, pembakaran sampah menghasilkan asap pekat yang mengganggu pernapasan warga. Bahkan menimbulkan polusi lingkungan. Karena itu, kami mencoba menghadirkan solusi berupa tungku pembakaran minim asap, sekaligus menyosialisasikan cara pengelolaan sampah yang lebih sehat,” kata Feri kepada Radar Sukabumi pada Jumat (12/9).
Kegiatan mahasiswa KKN ini tidak hanya sebatas teori. Mereka terjun langsung memberikan sosialisasi kepada warga tentang bahaya asap pembakaran sampah dan alternatif pengelolaan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga membuat percontohan tempat pembakaran minim asap, yang nantinya dapat ditiru masyarakat setempat.
Untuk memperkuat pesan, para mahasiswa memasang plang edukasi sampah di titik-titik strategis, termasuk di sekitar sekolah. Plang ini berfungsi sebagai pengingat kolektif agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan dan tidak lagi mengandalkan cara lama yang berbahaya.
Melalui program kerja ini, mahasiswa berharap kesadaran warga dapat meningkat.
“Kami ingin masyarakat terbiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sampah seharusnya dikelola dengan benar, bukan dibakar sembarangan. Plang edukasi yang kami pasang semoga bisa menjadi media informasi berkelanjutan bagi semua pihak,” tambah Feri.
Pemerintah Desa Margaluyu sendiri menyambut baik langkah para mahasiswa. Mereka menilai kegiatan ini sejalan dengan upaya desa dalam mendorong kebersihan lingkungan sekaligus menekan risiko gangguan kesehatan akibat polusi asap.
Meski sederhana, aksi nyata mahasiswa KKN UMMI ini menjadi contoh bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat, persoalan klasik sampah di pedesaan perlahan bisa terurai.
“Iya, sekarang harapan itu terletak pada konsistensi warga dalam menerapkan pola hidup bersih dan melanjutkan inovasi yang telah ditanamkan para mahasiswa,” pungkasnya. (Den)
The post Mahasiswa KKN UMMI Kelompok-15 Bawa Inovasi Pembakaran Sampah Minim Asap di Desa Margaluyu appeared first on Radar Sukabumi.