Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI – Dengan luas wilayah mencakup 47 kecamatan dan 381 desa, Kabupaten Sukabumi menghadapi tantangan besar dalam menangani berbagai persoalan kesejahteraan sosial. Di tengah keterbatasan jumlah aparatur pemerintah, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) tampil sebagai garda terdepan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, saat membuka Rapat Koordinasi IPSM di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Kecamatan Warudoyong.
“Tanpa dukungan IPSM, kami akan kewalahan menghadapi luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk,” ujar Ade kepada Radar Sukabumi.
Ade mengungkapkan, jumlah pegawai Dinas Sosial hanya sekitar 46 orang. Sementara IPSM memiliki lebih dari 600 anggota yang tersebar di berbagai kecamatan. “Mereka adalah mata dan telinga pemerintah di lapangan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara IPSM, kepala desa, camat, dan perangkat daerah lainnya agar setiap persoalan sosial bisa ditangani secara cepat dan tepat.
Rapat koordinasi ini mengusung tema “Meningkatkan Pelayanan dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial”, dan menjadi momentum memperkuat komitmen bahwa IPSM bukan sekadar pelengkap, melainkan mitra strategis pemerintah.
Ketua IPSM Kabupaten Sukabumi, Imam Noeril, turut menyoroti peran besar para pekerja sosial masyarakat yang kerap luput dari sorotan. “Mereka bukan ASN, bukan pegawai kantoran. Mereka relawan yang bekerja tanpa gaji, semata-mata demi kemanusiaan,” ujarnya.
The post IPSM Sukabumi: Relawan Tanpa Gaji, Garda Terdepan Kemanusiaan appeared first on Radar Sukabumi.