Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI – Di tengah gempuran barang-barang modern, bisnis barang antik di Kota Sukabumi tetap bertahan dan menyimpan potensi yang menjanjikan. Meski peminatnya terbatas, pasar barang antik tetap hidup berkat kolektor lokal dan pembeli dari wilayah sekitar Jakarta.
“Harga barang antik sangat bervariasi, tergantung jenis, kondisi, dan usia. Barang langka dan dalam kondisi prima bisa dibanderol hingga jutaan rupiah,” ujar Egi Pradianto, penjual barang antik asal Sukabumi, saat diwawancarai Radar Sukabumi, Jumat (26/9).
Salah satu koleksi yang paling diminati adalah barang China Peranakan, seperti mebel, porselen, dan kain antik. Menurut Egi, nilai sejarah dan estetika menjadi daya tarik utama bagi para kolektor.
“Bisnis ini tetap menjanjikan meski skalanya kecil. Kami menargetkan kolektor yang serius. Setiap transaksi terasa eksklusif karena barangnya unik dan sulit ditemukan,” jelasnya.
Selain menjual secara langsung, pelaku usaha barang antik mulai memanfaatkan platform online untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Strategi ini terbukti efektif dalam mempertahankan kelangsungan bisnis yang sifatnya niche.
“Dengan bantuan media sosial dan marketplace, kami bisa menjangkau pembeli dari luar daerah. Ini penting untuk menjaga keberlangsungan usaha,” tambah Egi.
The post Barang Antik Tetap Diburu: Sukabumi Jadi Surga Kolektor Sejati appeared first on Radar Sukabumi.