Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI – Tiga kecamatan di Kota Sukabumi, yakni Baros, Cibeureum, dan Lembursitu—yang dikenal dengan sebutan Bacile—kini menjadi magnet baru bagi investor. Ketersediaan lahan yang masih luas menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi potensial di tengah tren investasi yang terus meningkat.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat, hingga Agustus 2025, nilai investasi yang masuk ke Kota Sukabumi mencapai Rp918,9 miliar. Angka ini mencerminkan iklim usaha yang semakin kondusif dan menarik bagi pelaku bisnis.
Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Kota Sukabumi, Teten Agus Sugihan, menyebut Bacile sebagai kawasan strategis karena memiliki ruang pengembangan yang memadai. “Investasi cenderung bergerak ke wilayah yang masih punya lahan luas. Bacile termasuk yang paling prospektif,” ujarnya, Rabu (10/9).
Meski terbuka untuk investasi, Pemkot Sukabumi tetap membatasi jenis industri yang masuk. Hanya industri non-polutan dan pengolahan berskala kecil hingga menengah yang diperbolehkan. “Kami tidak membuka ruang bagi industri yang berpotensi mencemari lingkungan. Profil investasi di Sukabumi masih didominasi sektor jasa, perdagangan, dan properti,” tegas Teten.
Dari sisi ketenagakerjaan, geliat investasi juga berdampak signifikan. Sebanyak 21.133 orang telah terserap oleh 8.358 perusahaan, yang terdiri dari 7.066 usaha mikro, 1.199 usaha kecil, 52 usaha menengah, dan 41 perusahaan besar.
Untuk menarik lebih banyak investor, DPMPTSP terus melakukan promosi potensi daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan. Pemanfaatan aplikasi Online Single Submission (OSS) yang terintegrasi secara nasional menjadi salah satu strategi utama. “Dengan OSS, proses perizinan lebih cepat dan transparan. Investor merasa terbantu, dan kami ingin terus menjaga kepercayaan itu,” tutupnya.(bam/d)
The post Bacile Jadi Primadona Baru Investasi di Sukabumi appeared first on Radar Sukabumi.