Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaSukabumi

Cara KDM Mengatasi Dana Transfer Pusat ke Jabar Berkurang Senilai Rp2,4 Triliun

×

Cara KDM Mengatasi Dana Transfer Pusat ke Jabar Berkurang Senilai Rp2,4 Triliun

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. (foto: tangkap layar video @KDM_Channel)
Sumber: Radar Sukabumi

BANDUNG – Terkait berkurangnya dana transfer dari Pusat ke Daerah, namun tak menyurutkan sang Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, untuk melaksanakan pembangunan di Jabar.

Example 300x600

Beberapa program pembangunan di Jabar idak akan dikurangi bahkan akan  ditingkatkan. Salah satunya adalh terkait belanja infrastruktur di Jabar. Meskipun dana transfer daerah tersebut untuk ke Jabar, berkurang sebesar Rp2,4 triliun atau tepatnya Rp2.458.000.000.000.

“Dana-nya dari mana?. Ya, dari hasil efesiensi dibeberapa bidang seperti rapat dinas, perjalananan dinas, pengurangan pemakaian air dan listrik di kantor serta biaya internet,” ungkap KDM (sapaan singkat Kang Dedi Mulyadi)

“Juga dari pos-pos lain yang dipandang tidak terlalu penting,” tambah KDM, dikutip dari laman Pemprov Jabar, pada Selasa (14/10/2025).

Dikatakan KDM, infrastruktur seperti jalan, jembatan, bangunan gedung sekolah, irigasi, konektivitas listrik dan internet harus tetap menjadi prioritas di Jabar. “Bila infrastruktur baik, maka investasi akan masuk, dan bila investasi masuknya lancar, maka ekonomi akan berjalan,” tuturnya.

KDM juga meyakini bahwa industri akan tumbuh, dan bila industri bisa tumbuh, maka masyarakat dapat memperoleh pekerjaan untuk biaya hidupnya. “Jadi, soal pertumbuhan infrastruktur sangat relevan dengan petumbuhan ekonomi,” terangnya.

Karena bagi masyarakat, pembangunan itu dianggap ada manakala ada wujud pembangunan jalan, irigasi, bendungan. Andai ada anggapan pembangunan tidak mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal itu disebabkan, pembangunannya tidak mandiri.

Penyebab lainnya, tambah KDM, yakni menggunakkan anggaran pinjaman yang pembayarannya justru lebih besar dari kemampuan daerah atau kata pribahasa, lebih besar pasak dari pada tiang.

Jadi, pemerintahan yang menggunakkan anggaran yang baik adalah pemerintah yang efesien. “Menggunakan anggaran untuk sebesar-besarnya belanja publik. Mengurangi biaya perjalanan dinas,  mengurangi belanja alat tulis kantor, serta mengurangi biaya/ belanja air dan lain-lainnya,” kata KDM.

KDM menyebutkan pula, bahwa ia tidak akan menggunakan dana pinjaman meski ada tawaran untuk itu. “Lebih baik menggunakan dana sendiri hasil efesiensi daripada meminjam, nantinya membebani APBD,” tegasnya. (Ron/Hms)

The post Cara KDM Mengatasi Dana Transfer Pusat ke Jabar Berkurang Senilai Rp2,4 Triliun appeared first on Radar Sukabumi.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *