Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Utama

DLH Kabupaten Sukabumi Bimtek Warga Gunungguruh Terapkan Prinsip 3R

×

DLH Kabupaten Sukabumi Bimtek Warga Gunungguruh Terapkan Prinsip 3R

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DLH Kab Sukabumi

SUKABUMI Persoalan sampah dan pengelolaan lingkungan terus menjadi tantangan serius di Kabupaten Sukabumi. Menyadari hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui Bidang Kemitraan dan Penaatan Hukum Lingkungan (KPHL) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Lingkungan Hidup di Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Jumat (15/8/25).

Example 300x600

Bimtek tersebut menjadi ruang edukasi langsung bagi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya volume sampah rumah tangga. Materi yang diberikan meliputi prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, hingga praktik pemanfaatan kembali barang bekas agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Kepala Bidang KPHL DLH Kabupaten Sukabumi, Arli Harliana, menegaskan bahwa persoalan lingkungan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Menurutnya, partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi beban sampah yang kian hari semakin mengkhawatirkan.

“Sampah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar timbulan sampah di Kabupaten Sukabumi. Jika tidak dikelola sejak dari sumbernya, maka masalah ini akan semakin sulit diatasi. Melalui bimtek ini, kami ingin masyarakat mulai terbiasa memilah, mengurangi, dan memanfaatkan sampah agar tidak semuanya menumpuk di TPA,” ujar Arli, Minggu (24/8/25).

Ia menambahkan, isu lingkungan di Sukabumi sudah berada dalam tahap yang memerlukan perhatian serius. Kapasitas TPA Cimenteng, salah satu yang terbesar, terus mengalami tekanan akibat meningkatnya produksi sampah setiap hari. Tanpa pola pengelolaan yang benar, risiko pencemaran tanah, air, dan udara tidak bisa dihindarkan.

Lebih jauh, Arli menekankan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga tidak sekadar soal kebersihan, melainkan juga menyangkut keberlanjutan lingkungan hidup. Pemilahan dan pengurangan sampah organik maupun anorganik dapat menekan pencemaran sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui bank sampah atau usaha kreatif berbasis barang bekas.

“Kalau masyarakat hanya berpikir membuang sampah selesai, itu keliru. Sampah yang dibuang sembarangan bisa mencemari sungai, menimbulkan banjir, bahkan merusak ekosistem. Karena itu, kita ingin warga desa memulai perubahan dari hal kecil seperti memilah sampah di rumah,” tegasnya.

Bimtek tersebut juga dikaitkan dengan program P2WKSS (Program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera) yang tengah berjalan di Desa Gunungguruh. DLH berharap edukasi lingkungan ini dapat memperkuat peran perempuan dalam keluarga untuk mengajarkan anak-anak hidup bersih dan bertanggung jawab terhadap sampah sejak dini.

Arli optimistis, jika masyarakat desa bisa menjadi pionir dalam gerakan peduli lingkungan, maka dampaknya akan meluas hingga ke kota.

“Desa harus menjadi basis perubahan. Bila desa sehat lingkungannya, maka kota pun akan terbantu. Sebaliknya, kalau desa tidak peduli, beban kota akan semakin berat,” ungkapnya.

Dengan pendekatan edukatif melalui bimtek tersebut, DLH Kabupaten Sukabumi menegaskan komitmennya bahwa isu lingkungan bukan sekadar urusan proyek atau seremoni belaka. Melainkan perjuangan jangka panjang yang harus dilakukan secara konsisten oleh seluruh elemen masyarakat. **

The post DLH Kabupaten Sukabumi Bimtek Warga Gunungguruh Terapkan Prinsip 3R first appeared on Inilah Sukabumi.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *