Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250

Festival Budaya Anak Pesisir Series III di Sukabumi: Wujud Nyata Pelestarian Budaya Lokal di Era Digital

×

Festival Budaya Anak Pesisir Series III di Sukabumi: Wujud Nyata Pelestarian Budaya Lokal di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Festival Budaya Anak Pesisir

SUKABUMI — Semarak budaya kembali menggema dari wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi dalam perhelatan Festival dan Gelar Budaya Anak Pesisir Series III yang mengusung tema “Membangun Generasi Berbudaya di Era Digital”.

Example 300x600

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya bisa sejalan dengan perkembangan zaman dengan melibatkan generasi muda sebagai pewaris sah kekayaan budaya lokal.

Festival yang digelar di Saung Alam Buruan Ajar Indonesia yang terletak di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (3/8/2025) ini dengan penuh semangat gotong royong menghadirkan dua tokoh penting: Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, dan Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas. Keduanya memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi penyelenggaraan festival yang telah memasuki seri ketiga ini.

“Budaya adalah jati diri, akar kekuatan, dan sekaligus masa depan kita. Melibatkan anak-anak dalam proses pewarisan budaya bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi investasi strategis membangun peradaban,” ujar H. Andreas dalam sambutannya.

Festival Budaya Anak Pesisir
Menyambut Kedatangan Wamen dengan Kebudayaan di Festival Gelar Budaya Anak Pesisir Series III.

Ia menegaskan bahwa wilayah pesisir menyimpan kekayaan budaya luar biasa, mulai dari seni tari, musik, permainan tradisional, hingga cerita rakyat dan tradisi lisan yang turun-temurun. Namun, modernisasi yang tidak terarah menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama.

Sebagai bentuk komitmen pelestarian, festival ini bukan hanya menampilkan pertunjukan seni, tetapi juga menjadi ruang edukasi interaktif bagi anak-anak untuk mengenal akar budaya mereka sejak dini. Mereka diajak tidak hanya untuk tampil, tetapi juga memahami nilai dan filosofi di balik setiap karya budaya.

Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, turut menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif lokal yang dinilai sebagai bentuk nyata dari keberhasilan kolaborasi masyarakat, pemerintah daerah, dan komunitas budaya.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Saung Alam Buruan Ajar Indonesia menjadi contoh konkret ruang budaya yang hidup dari masyarakat dan untuk masyarakat. Semoga keberlanjutan seperti ini menginspirasi wilayah lain,” ungkapnya.

Momen Penyambutan Wamen Kebudayaan, Giring Ganesha oleh Pemkab Sukabumi dan Panitia Festival Gelar Budaya Anak Pesisir Series III.

Festival ini juga diharapkan mampu melahirkan ekosistem budaya pesisir yang inklusif dan berkelanjutan, yang tidak hanya hadir dalam panggung pertunjukan, tapi juga mendorong hadirnya kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pelestarian budaya berbasis masyarakat.

Menutup sambutannya, Wakil Bupati Andreas memberikan pesan kuat kepada generasi muda:

“Anak-anakku, generasi penerus budaya Sukabumi, berbanggalah dengan identitasmu. Gunakan teknologi untuk memperkenalkan warisan daerahmu ke dunia, bukan untuk meninggalkannya. Jadilah generasi yang menjaga akar dan sekaligus menjangkau langit.” tandanya. (Ndiw)

The post Festival Budaya Anak Pesisir Series III di Sukabumi: Wujud Nyata Pelestarian Budaya Lokal di Era Digital first appeared on Inilah Sukabumi.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *