Sukabuminow.com || Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus memperkuat strategi pembangunan sumber daya manusia melalui penguatan literasi kependudukan di kalangan pelajar. Hal ini terlihat dari pelaksanaan kegiatan Jumpa Bakti Gembira Sekolah Siaga Kependudukan (Jumbara SSK) yang digelar pada 25–26 Juli 2025 di Hotel Augusta Cikukulu, Kecamatan Cicantayan.
Kegiatan yang melibatkan sekitar 210 peserta dari kalangan guru dan pelajar ini tidak sekadar seremoni tahunan. Jumbara SSK menjadi momentum strategis untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan penting mengenai isu-isu kependudukan yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas pembangunan daerah.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, dalam arahannya menyatakan bahwa kesadaran generasi muda terhadap isu kependudukan harus ditanamkan sedini mungkin. Menurutnya, persoalan seperti kesehatan reproduksi, pernikahan usia anak, stunting, serta pengelolaan sumber daya manusia yang berkelanjutan bukan sekadar wacana, melainkan isu nyata yang memerlukan keterlibatan aktif semua elemen masyarakat.
“Sekolah Siaga Kependudukan adalah sarana edukatif sekaligus preventif dalam membentuk karakter pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial,” tegas Asjap.
Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan pemerintah dalam mengintegrasikan nilai-nilai kependudukan ke dalam proses belajar-mengajar secara kontekstual.
Literasi Kependudukan Jadi Pondasi Perencanaan Hidup
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, Uus Pirdaus, menyebutkan bahwa Jumbara SSK merupakan bagian dari strategi edukasi berkelanjutan yang terintegrasi dengan program nasional Generasi Berencana (GenRe). Selama dua hari kegiatan berlangsung, para peserta mengikuti beragam sesi edukatif yang dikemas secara interaktif.
“Kami menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya, seperti praktisi kesehatan reproduksi, akademisi, serta tokoh masyarakat yang memahami betul tantangan kependudukan di era saat ini,” ungkap Uus.
Menurutnya, pelajar perlu disiapkan bukan hanya untuk sukses secara akademik, tetapi juga untuk mampu merancang masa depan secara bertanggung jawab, memahami risiko sosial, serta memiliki daya tahan terhadap pengaruh negatif di lingkungan sosial mereka.
Uus menambahkan bahwa SSK adalah model pembelajaran kontekstual yang menempatkan isu kependudukan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Tidak hanya fokus pada angka statistik, tetapi juga membangun empati, kesadaran sosial, dan kemampuan berpikir kritis pelajar.
Langkah Nyata Mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang Berdaya
Jumbara SSK tahun ini diharapkan dapat memperkuat komitmen sekolah dalam mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian, pelajar bukan hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam pembangunan kependudukan yang berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa setelah kembali ke sekolah masing-masing, para peserta bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya. Bukan hanya mengerti, tapi juga mampu mengedukasi teman sebaya dan masyarakat,” imbuh Uus.
Melalui pendekatan ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi optimistis bahwa upaya membangun daerah yang sehat, berdaya, dan sejahtera dapat terwujud melalui pondasi SDM yang kuat, dimulai dari para pelajar.
Reporter: Ridwan HMS
Redaktur: Andra Permana
The post Jumbara SSK 2025, Strategi Sukabumi Bekali Pelajar Hadapi Isu Kependudukan appeared first on Sukabuminow.com.