Sumber: Radar Sukabumi
BANDUNG – Berdasarkan data resmi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada bulan Juli 2025, merilis realisasi investasi yang masuk ke Jawa Barat (Jabar), mencapai Rp72,5 triliun.
Pencapaian ini didorong kolaborasi erat antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, pemerintah Kabupaten/Kota, serta masyarakat Jawa Barat, dalam mencipta-kan iklim investasi yang kondusif.
Terkait itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemangku kepentingan mulai dari tingkat RT, RW, Kepala Desa/ Lurah, Camat, hingga Kepala Dinas Penanaman Modal di seluruh daerah di Jabar.
Kemudian, KDM (Kang Dedi Mulyadi) -sapaan akrab Dedi Mulyadi- menyatakan keberhasilan Jawa Barat dalam memper-tahankan minat investor tersebut tidak lepas dari kerja bersama dalam menjaga stabilitas dan mengatasi hambatan.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga iklim investasi dari gangguan, hambatan infra-struktur, hingga keamanan,” kata KDM dikutip dari laman Pemprov Jabar, pada Jumat (1/8/2025).
“Hasilnya, Jawa Barat, kini tetap menjadi pilihan utama investor, dan dengan nilai Rp72,5 triliun hingga Juli 2025,” ucap KDM, menambahkan.
Lebih lanjut KDM mengatakan, bahwa selain menjaga pertumbuhan investasi, saat ini pihaknya (Pemprov Jabar) fokus agar investasi tersebut berdampak lang-sung penyerapan tenaga kerja (Naker) di Jabar.
Bahkan mulai Agustus 2025 ini, proses lamaran kerja di Jabar akan beralih dari sistem manual menjadi digital yang terintegrasi melalui Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Data pencari kerja akan terintegrasi. Perusahaan cukup mengakses database saja, kemudian memanggil calon Naker sesuai kualifikasi,” ujarnya
“Proses administrasi dilakukan setelah kandidat diterima, sehingga mengurangi biaya yang tidak perlu bagi pencari kerja (Naker),” tambah KDM.
Sementar itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Dedi Taufik juga menegaskan, keberhasilan ini (investasi-red), bukti bahwa keseriusan Pemprov Jabar menciptakan kepastian berusaha.
“Minat investasi (investor) yang tinggi di Jabar adalah bukti bahwa regulasi, dan infrastruktur, serta pelayanan perizinan berjalan baik,” ucap Taufik.
“Kami terus mempercepat perizinan dan menjaga transparansi agar para investor merasa aman dan nyaman untuk mena-namkan modalnya di Jabar,” imbuhnya.
Menurut Taufik, dengan adanya langkah-langkah tersebut, maka Pemprov Jabar semakin optimistis bahwa nilai investasi akan terus meningkat, serta pertumbuh-an lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat Jabar. (Ron/ Hms)
The post KDM Apresiasi Semua Pihak, Investasi di Jabar Rp72,5 Triliun pada Juli 2025: Kini Fokus Penyerapan Tenaga Kerja appeared first on Radar Sukabumi.