Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Utama

Kisah Pilu Etin Warga Simpenan Sukabumi Hidup di Kandang Kambing, Bikin Bupati Turun Tangan

×

Kisah Pilu Etin Warga Simpenan Sukabumi Hidup di Kandang Kambing, Bikin Bupati Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Entin Simpenan Sukabumi

SUKABUMI – Di balik indahnya hamparan sawah dan perbukitan hijau di Kampung Babakan Astana, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, tersimpan kisah memilukan seorang perempuan muda bernama Etin (25).

Example 300x600

Empat tahun terakhir, Etin memilih tinggal di sebuah kandang kambing reyot hanya beberapa langkah dari rumah ibunya, Ibah (45). Kondisinya jauh dari kata layak, tanpa kamar mandi maupun fasilitas penunjang kesehatan. Gubuk kecil itu bahkan dihuni empat orang dewasa dan seorang anak.

Kisah pilu Etin viral di media sosial. Foto dan ceritanya menyebar luas hingga mengetuk hati banyak orang. Kabar tersebut akhirnya sampai ke telinga Bupati Sukabumi, Asep Japar.

Tanpa menunggu lama, Bupati Asep langsung memerintahkan Camat Palabuhanratu, Deni Yudhono, untuk meninjau lokasi. Saat tiba di Babakan Astana, Deni tak kuasa menyembunyikan keprihatinannya.

“Saya hari ini kesini mewakili Pak Bupati, atas instruksi langsung beliau untuk melihat kondisi rumahnya. Secara kasat mata, rumah ini memang tidak layak huni dan perlu masuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),” ujar Deni.

Deni menambahkan, langkah cepat Bupati Asep menunjukkan kepedulian terhadap warganya yang membutuhkan perhatian serius.

“Alhamdulillah, Pak Bupati sangat responsif. Meski beliau sibuk, secara spontan langsung memerintahkan saya untuk mengecek kondisi real di lapangan,” sambungnya.

Sementara itu, sang ibu, Ibah, mengungkap alasan anaknya memilih tinggal di kandang kambing. Menurutnya, Etin mengalami depresi setelah rumah tangganya kandas.

“Udah lama tinggal di sini, sekitar 4 tahun. Dia gak mau tinggal di rumah karena sering berantem, apalagi setelah pernikahannya gagal. Sejak cerai dan ditinggal suami yang membawa anaknya, dia lebih memilih di sini dekat sama saya,” kata Ibah.

Meski keluarga dan tetangga sudah berulang kali membujuk, Etin tetap bertahan di kandang kambing dengan alasan merasa lebih tenang.

Agus Sugianto, salah seorang relawan, mengaku pertama kali mendapat laporan tentang kondisi Etin dari rekannya.

“Awalnya saya dikabari lewat telepon malam hari. Setelah dicek, ternyata benar kondisinya sangat memprihatinkan,” ungkap Agus.

Kini, harapan besar disematkan agar pemerintah segera memberi solusi, termasuk renovasi rumah layak huni bagi keluarga Etin, sehingga ia dan ibunya bisa hidup lebih manusiawi. **

The post Kisah Pilu Etin Warga Simpenan Sukabumi Hidup di Kandang Kambing, Bikin Bupati Turun Tangan first appeared on Inilah Sukabumi.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *