SUKABUMI – Komunitas ojol All For One Sukabumi meluruskan informasi terkait kabar seorang driver ojek online (ojol) asal Cikidang, Kabupaten Sukabumi, yang sebelumnya disebut sebagai korban tabrakan mobil lapis baja milik Brimob saat aksi demo di Jakarta.
Ketua komunitas, Hendra, menegaskan bahwa informasi awal yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp sempat keliru. Menurut data terbaru yang diterima dari jaringan komunitas ojol di Jakarta, korban bernama Moh Umar Amarudin, warga Sukamukti, Cikidang, bukan korban tabrakan mobil lapis baja, melainkan korban kekerasan saat ricuh aksi demo.
“Kami luruskan, Moh Umar memang jadi korban dalam kericuhan, tapi bukan ditabrak mobil Brimob. Kondisinya selamat, meski mengalami patah tulang dan luka-luka di kaki hingga wajah. Saat ini ia masih dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta,” jelas Hendra.
Hendra menambahkan, korban yang meninggal dunia dalam insiden di Tanah Abang adalah seorang driver ojol asal Palmerah, Jakarta, bukan warga Sukabumi.
“Informasi ini kami terima langsung dari grup WhatsApp inti komunitas ojol Jakarta. Jadi yang wafat itu driver asal Palmerah, sementara warga Sukabumi masih dalam kondisi hidup,” imbuhnya.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan video viral yang diunggah akun Instagram @bemptma.zona3. Rekaman itu memperlihatkan mobil lapis baja milik Brimob melintas dari arah Pejompongan menuju Polsek Tanah Abang dengan jalur melawan arus. Saat berada di depan Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA), kendaraan tersebut terlihat menabrak pengemudi ojol yang berada di tengah jalan hingga tersungkur dan kembali terlindas.
Pasca insiden, mobil lapis baja tersebut tetap melaju meninggalkan lokasi, sementara massa yang marah melempari kendaraan dengan berbagai benda.
Dengan adanya klarifikasi ini, dipastikan bahwa driver ojol asal Sukabumi masih selamat, meski harus menjalani perawatan intensif akibat luka serius. (Ky)
The post Komunitas Ojol Sukabumi: Driver Asal Cikidang Bukan Korban Tabrakan Mobil Brimob first appeared on Inilah Sukabumi.