Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI — Pemerintah Kota Sukabumi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mulai merancang strategi pengelolaan sampah jangka panjang yang lebih modern dan berkelanjutan. Salah satu langkah awalnya adalah pembahasan rencana pembangunan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) dan pengolahan sampah organik.
Dalam rapat yang digelar belum lama ini, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kota Sukabumi, Frendy Yuwono, menjelaskan bahwa RDF merupakan solusi inovatif untuk mengatasi sampah anorganik yang sulit terurai.
“RDF bukan hanya menjawab persoalan tumpukan sampah, tetapi juga menghasilkan energi alternatif yang ramah lingkungan. Sampah yang tadinya menjadi masalah, justru bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Frendy, Kamis (2/10).
Selain RDF, Bappeda juga menyoroti pentingnya pengolahan sampah organik, yang mencakup lebih dari 60% dari total timbunan sampah harian di Kota Sukabumi. Sampah ini berpotensi diolah menjadi kompos dan produk turunan lain yang mendukung program urban farming dan penghijauan kota.
“Jika pengolahan sampah organik berjalan optimal, volume sampah yang masuk ke TPA bisa ditekan signifikan. Ini mendukung pembangunan hijau dan lingkungan yang lebih bersih,” tambahnya.
Rapat tersebut menjadi langkah awal penyusunan roadmap pengelolaan sampah berkelanjutan. Frendy menekankan bahwa konsep ini harus melibatkan lintas sektor, termasuk perangkat daerah, pelaku industri, dan masyarakat sebagai penghasil sampah.
“Pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Kami berharap RDF dan pengolahan organik menjadikan Sukabumi pionir dalam strategi pengelolaan sampah modern,” tutupnya.(bam/d)
The post Kota Sukabumi Rancang RDF dan Pengolahan Organik, Strategi Baru Atasi Krisis Sampah appeared first on Radar Sukabumi.