Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI – Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Sukabumi dari Kelompok 11, melakukan program pengelolaan sampah melalui metode incinerator di Desa Neglasari Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.
Program tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah yang sering ditemui di lingkungan masyarakat, terutama di wilayah perkampungan yang masih terbatas fasilitas pengelolaannya.
Penanggung jawab kegiatan M. Rizki Fauzi Badilah didampingi ketua kelompok, M Farel Abdilah mengatakan, program pengelolaan sampah ini dilakukan melalui kegiatan edukasi, pencegahan, dan penyediaan sarana pengolahan sederhana.
“Kami membuat incinerator sampah atau tungku pembakaran sampah minim asap secara permanen. Halnitu untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik,” ungkap Rizki.
Incinerator sampah yang dibuat memiliki beberapa tahapan, yaitu lubang tempat pembakaran sampah, lubang tempat pembuangan sampah, dan cerobong asap untuk meminimalisir asap yang keluar.
Program ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan masyarakat yang sangat antusias, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak karena sebagian bahan material diambil dari barang-barang warga yang sudah tidak terpakai.
Rizki menjelaskan, pembuatan incinerator sampah di perkampungan ini dilakukan, lantaran akses yang jauh dari TPA dan mobil pengangkut sampah tidak ada. “Kami berinisiatif untuk membuat program pengelolaan sampah sehingga sampah tidak perlu lagi dikirim ke TPA,” kata Rizki.
Program pengelolaan sampah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam mengelola sampah dengan baik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Dengan gotong royong dan kerja sama antara mahasiswa KKN dan masyarakat, program ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Neglasari,” pungkasnya. (why)
The post Mahasiswa Kelompok 11 KKN UMMI, Ciptakan Pengelolaan Sampah dengan Incinerator appeared first on Radar Sukabumi.