Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250

Masuk Sekolah Lebih Pagi, Sukabumi Belum Siap Secara Geografis dan Kelembagaan

×

Masuk Sekolah Lebih Pagi, Sukabumi Belum Siap Secara Geografis dan Kelembagaan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Sukabuminow.com || Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi belum menerapkan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menginstruksikan agar pelajar tingkat SMA/SMK mulai masuk sekolah pukul 06.30 WIB. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Dinas Pendidikan menilai, kebijakan tersebut belum sepenuhnya relevan jika diberlakukan langsung tanpa mempertimbangkan realitas daerah, terutama aspek geografis dan koordinasi lintas sektor.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang, menegaskan bahwa penerapan jam masuk sekolah lebih pagi masih dalam tahap kajian. Menurutnya, kondisi geografis Sukabumi yang luas dan berbukit menjadi tantangan serius. Banyak pelajar yang tinggal di wilayah terpencil dan harus menempuh perjalanan jauh dengan akses jalan yang terbatas.

Example 300x600

“Memaksakan siswa tiba di sekolah pukul 06.30 justru berisiko menimbulkan beban baru. Kita harus realistis, banyak anak-anak kita yang berangkat dari rumah sebelum subuh jika aturan itu diterapkan. Ini bukan soal disiplin semata, tapi juga soal keselamatan dan kesehatan peserta didik,” tegas Eka, Rabu (6/8/25).

Lebih lanjut, Eka menyoroti pentingnya sinkronisasi kebijakan dengan instansi lain, terutama Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pasalnya, di Kabupaten Sukabumi terdapat ratusan sekolah madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag. Jika tidak ada penyamaan persepsi, kebijakan ini bisa menimbulkan ketimpangan antar satuan pendidikan.

“Kami tidak bisa jalan sendiri. Harus ada pembicaraan serius dengan Kemenag dan MUI agar tidak terjadi kebingungan atau tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Jangan sampai kebijakan ini justru menciptakan ketidakselarasan dalam sistem pendidikan kita,” jelas Eka.

Ia menambahkan, rencana pertemuan dengan Kemenag dan MUI akan segera dilakukan untuk membahas dampak serta kemungkinan penyesuaian terhadap wacana tersebut. Termasuk mendalami apakah ada model pelaksanaan yang bisa lebih fleksibel dan adaptif terhadap karakteristik daerah.

Isu strategis yang dihadapi Kabupaten Sukabumi tidak hanya terkait geografis dan kelembagaan, tetapi juga kesiapan infrastruktur pendidikan. Eka menyebut bahwa tidak semua sekolah memiliki fasilitas pendukung yang memadai untuk menunjang aktivitas belajar sejak dini hari, seperti pencahayaan, transportasi umum, hingga keamanan lingkungan.

“Semangatnya tentu kami dukung, yakni menanamkan kedisiplinan sejak dini. Namun jangan sampai semangat itu dibebankan tanpa melihat kemampuan daerah. Kami butuh pendekatan yang lebih kontekstual dan bertahap,” katanya.

Reporter: Ade F
Redaktur: Andra Permana

The post Masuk Sekolah Lebih Pagi, Sukabumi Belum Siap Secara Geografis dan Kelembagaan appeared first on Sukabuminow.com.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *