SUKABUMI – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, pemandangan bendera merah putih kembali menghiasi berbagai ruas jalan di Kota Sukabumi.
Salah satunya di Jalan Lettu Bakri, tempat pedagang musiman mulai menjajakan dagangannya sejak awal Agustus 2025.
Salah satu penjual, Ali (41), rela merantau dari Cileles, Garut ke Sukabumi demi mencari rezeki. Sudah satu dekade terakhir, ia setia berjualan bendera merah putih setiap musim Agustusan.
“Udah tiap tahun saya berjualan di sini, ada kali 10 tahun. Jualannya musiman aja, menjelang acara Agustusan,” ujar Ali saat ditemui wartawan pada, Selasa (12/08/25).
Namun, tahun ini Ali mengaku penjualannya tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Hampir sepekan menjelang 17 Agustus, jumlah pembeli yang datang ke lapaknya menurun tajam.
“Masih belum ramai, nggak kayak dulu sebelum ada online. Sekarang persaingan ketat, harga juga jatuh. Jauh banget bedanya sebelum ada online,” keluhnya.
Menurut Ali, omzet harian pada musim bendera tahun ini merosot lebih dari 50 persen. Jika tahun lalu ia bisa meraup Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari, kini pendapatannya hanya berkisar Rp100 ribu–Rp200 ribu. “Paling ramai sekarang ya Rp300 ribuan,” tambahnya.
Ali menjual berbagai jenis bendera, mulai dari ukuran kecil untuk dipasang di kendaraan, ukuran sedang, hingga ukuran besar untuk rumah. Harga bendera yang ia tawarkan berkisar Rp25 ribu hingga Rp120 ribu, masih bisa dinegosiasikan.
“Ukuran untuk di rumah ada, 90×40 cm, 1 meter x 20 cm, ada juga bendera unyil buat di motor,” jelasnya.
Menariknya, di tengah musim bendera merah putih, Ali mengaku ada saja warga yang menanyakan bendera bergambar tengkorak bajak laut ala One Piece yang sedang viral. Namun, ia menegaskan tidak menjualnya.
“Ada aja yang nanyain bendera One Piece. Saya bilang nggak ada, emang nggak jual,” pungkasnya. (Ky Sukabumi Ku)
The post Menjelang HUT RI ke-80 di Sukabumi, Penjual Bendera Keluhkan Omzet Anjlok first appeared on Inilah Sukabumi.
