Sumber: Radar Sukabumi
SUKABUMI — Tawuran pelajar dan aksi geng motor kembali menjadi sorotan di Kota Sukabumi. Sebagai respons, Polres Sukabumi Kota menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Graha Rekonfu, Rabu (24/9), guna mencari akar persoalan dan merumuskan solusi bersama.
Forum ini melibatkan unsur Forkopimda, Kepala KCD Wilayah V Sukabumi, Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten, kepala sekolah, tokoh agama, serta tokoh masyarakat. Kehadiran lintas elemen menunjukkan bahwa persoalan tawuran bukan semata urusan aparat, melainkan tanggung jawab kolektif.
Wakapolres Sukabumi Kota, Kompol Fajri Anbiya, menegaskan bahwa tawuran pelajar merupakan ancaman nyata bagi keselamatan dan masa depan generasi muda.
“Tawuran tidak hanya melukai fisik, tapi juga bisa menyeret anak-anak ke tindak pidana dan meninggalkan trauma panjang,” ujar Fajri.
Ia menekankan bahwa penegakan hukum bukan satu-satunya solusi. Anak-anak yang terjerumus tawuran tetap berhak mendapat pembinaan dan kesempatan kedua. “Pendekatan humanis melalui diskresi kepolisian adalah jalan keluar. Mereka tetap anak-anak yang perlu diarahkan, bukan dimatikan masa depannya,” jelasnya.
Fajri juga menyoroti pentingnya peran keluarga, sekolah, dan lingkungan dalam pencegahan. Menurutnya, komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak adalah benteng pertama. “Jangan biarkan mereka mencari identitas di jalanan karena merasa tidak didengar di rumah atau sekolah,” tegasnya.
The post Polres Sukabumi Kota Galang Kolaborasi Tekan Tawuran Pelajar appeared first on Radar Sukabumi.