Banyak Sampah di Sungai Cipalabuan, KDM: Ini Gila Semua

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bersama unsur Pimpinan Kabupaten Sukabumi saat membersihkan sampah di Sungai Cipalabuan, Sabtu (8/3). Ft: Ist

PALABUHANRATU – Bukan Dedi Mulyadi, kalau tidak bisa membuat orang di sekelilingnya ikut dalam aksi peduli lingkungan. Gubernur Jawa Barat ini langsung memimpin aksi bersih-bersih sampah di Sungai Cipalabuan, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Sabtu (8/3). Nampak, Bupati Sukabumi, Kapolres Sukabumi dan Dandim 0622 pun ikut dalam aksi bersih-bersih itu.

Dedi Mulyadi mengatakan, kehadirannya di Palabuhanratu bukan sekadar untuk memantau titik bencana, melainkan untuk membantu aparat yang ada di Kabupaten Sukabumi, termasuk meringankan beban masyarakat.

“Ini bukan mantau, ini bantu Pak Kapolres, bantu Dandim, bantu Pak Bupati, ringanin beban yang ada di sini. Bencana itu beban semua,” ungkapnya. 

Menurut Mantan Bupati Purwakarta ini, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan permasalahan banjir, diantaranya pendangkalan sungai, jembatan yang dibangun secara lurus akan diubah menjadi melengkung agar aliran air lebih lancar, kesadaran masyarakat, serta kerusakan hutan akibat penebangan liar

“Ini gila semua. Banyak sampah dari rumah tangga seperti kasur, bantal, guling, seprai, bahkan pakaian dalam,” cetusnya. 

Sebagai solusi jangka panjang, Gubernur mengusulkan revolusi dalam penataan pemukiman di sekitar sungai. Ia berencana merelokasi rumah-rumah yang berada di bantaran sungai atau mengubah desainnya menjadi rumah panggung sebagaimana yang telah diterapkan di Karawang dan Kabupaten Bogor.

“Kita akan lakukan revolusi penataan pemukiman. Saya tidak ingin, bencana ini kembali terjadi,” imbuhnya lagi.

Sementara itu, Bupati Sukabumi, Asep Japar mengapresiasi langkah cepat Gubernur Jawa Barat dalam menangani dampak banjir. Ia menjelaskan,  Sungai Cipalabuan merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi. Dalam waktu dekat akan dilakukan pengerukan dengan bantuan alat berat dari pemerintah provinsi.

“Rencana relokasi warga atau perubahan desain rumah menjadi rumah panggung akan segera dikaji dan direalisasikan demi mencegah bencana kedepannya. Semoga saja ini menjadi solusi terbaik untuk mengantisipasi kejadian serupa dimasa mendatang,” singkatnya. (daw)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *