BERITA SUKABUMI – Pagi yang biasanya tenang di Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi mendadak berubah menjadi duka mendalam. Warga setempat digemparkan oleh kabar meninggalnya seorang remaja putri, siswi di salah satu sekolah menengah pertama swasta di wilayah Cikembar. Ia diduga mengakhiri hidupnya sendiri setelah tak kuasa menanggung tekanan dari lingkungan sekolah.
Di sudut rumah sederhana yang kini diselimuti kesedihan, aroma duka dan isak tangis keluarga masih terasa. Di antara bunga-bunga melati yang menghiasi tempat peristirahatannya, tersisa secarik kertas berisi tulisan tangan yang kini menjadi saksi bisu betapa berat beban yang ia pikul selama ini.
“Ramai menyebut akibat bullying. Ada catatan di kertas yang ditulisnya, merujuk kesehariannya di sekolah,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, seperti yang dikutip dari berita sukabumiupdate.com, Rabu (29/10/2025).
Catatan itu bercerita tentang hari-hari yang penuh tekanan. Mulai ejekan, candaan kasar, hingga perasaan terasing di lingkungan tempat ia seharusnya tumbuh dan belajar. Dalam suratnya, korban menulis keinginan untuk pindah sekolah, namun ia mengurungkan niat itu karena tak ingin menambah beban orangtuanya yang hidup sederhana.
“Eneng sabenerna hayang pindah sakola, tapi naon mamah jeung bapak na teu gaduh acis (Eneng sebenarnya ingin pindah sekolah, tapi apadaya mamah dan ayah gak punya uang),” demikian salah satu potongan isi tulisan korban yang diperoleh redaksi inilahsukabumi.com.
Upaya wartawan untuk meminta keterangan dari pihak keluarga tak membuahkan hasil. Mereka masih larut dalam duka dan memilih menutup diri dari sorotan publik. Jasad korban telah dikebumikan pada pagi hari dengan diiringi tangis keluarga dan teman-temannya.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak, bahwa luka akibat bullying tak selalu tampak di permukaan. Di balik senyum seorang anak, bisa tersimpan rasa sakit yang dalam, hingga akhirnya tak sanggup ia tanggung seorang diri.
Di sisi lain, pihak aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya. Sementara itu, masyarakat dan kalangan pendidik di Sukabumi diharapkan bisa lebih peka terhadap tanda-tanda tekanan psikologis yang dialami anak didik di lingkungan sekolah. (*)
Redaktur: Rendi Rustandi
The post Luka yang Tak Terlihat: Kisah Siswi Cikembar yang Diduga Jadi Korban Bullying first appeared on Inilah Sukabumi.



















